Home » » RUMPUT KEBAR HERBAL MASA DEPAN

RUMPUT KEBAR HERBAL MASA DEPAN

Written By Umarlan on 07 April 2012 | 22.53

Rumput kebar herbal masa depan
Tak menyangka pelangan saya sebut saja Pak N, beliau tinggal di daerah Pondok Indah Jakarta Selatan. Beliau secara rutin sebulan dua kali memesan rumput kebar dalam jumlah yang cukup banyak, sebelum mengenal saya beliau telah mengunakan rumput kebar yang didatangkan langsung dari Negara India. Sayangnya beliau engan menceritakan secara detail kelebihan apa saja yang terdapat dari tumbuhan rumput kebar. Tetapi ungkapnya.” Tumbuhan ini sangat bermanfaat bagi kaum wanita yang sulit mendapatkan keturunan. Oleh Pak N, rumput kebar dikirim keluar Indonesia memenuhi permintaan rekan-rekanya. Hebat Pak N.
Rumput kebar [Biophytum petersianum Klotzsch] begitu tumbuhan liar itu disebut, berasal dari lembah Kebar yang tersohor di Manokwari, Papua Barat. Walaupun disebut rumput, perawakan tumbuhan ini jauh dari bentuk rumput yang kita kenal. Daunnya hijau agak membulat dan merupakan tumbuhan perdu.

Menurut penelitian Agnes Imbri dari Universitas Papua, rumput kebar dengan populasi tertinggi berada di daerah kebar tengah dan timur berasosiasi dengan tumbuhan perdu lainnya Paspalum conjugatum dan si ilalang Imperata cylindrica. Rumput kebar tumbuh pada tanah ber permeabilitas sedang dan PH tanah agak masam [5,6 – 4,6]. Syarat hidup lain dari rumput kebar, curah hujan rata-rata 2.383 mm/tahun dengan suhu 26,7 derajat Celsius dan intensitas matahari 64,87 lux pada ketinggian 500-600 m dpl.

Bagi yang sudah mengenal mithos rumput kebar,kemudian memesannya pastilah untuk tujuan agar “cepat” diberi keturunan. Biasanya buahtangan itu diberikan kepada rekan perempuan yang baru menikah atau  bagi pasangan yang sudah lama menginginkan keturunan.
Ada juga mereka yang meminum ramuannya dan tidak pernah benar-benar membuktikan kasiatnya,alias hanya ikut-ikutan mithos orang Papua saja, “Yah, namanya juga usaha”, begitu suatu kali seorang teman berkomentar.

Mitos itu boleh jadi sebentar lagi akan runtuh oleh kegigihan seorang biolog dari Universitas Muhammadyah Malang. Adalah Sukarsono MSc yang awalnya tertarik kisah rumput kebar dari perbincangan rekan-rekan mitra KEHATI pada acara pertemuan “Belajar Bersama Masyarakat” [Loka tulis dan Shared Learning]. Ia pun berkeinginan menelitinya untuk membuktikan pengetahuan lokal dari Manokwari itu.

Tak hanya itu, obsesi pribadinya untuk meneliti kekayaan hayati melalui pendekatan riset berbasis masyarakat itu ia tuangkan  bersama teman-teman lsm lainnya dalam forum Shared Learning itu. Intinya bagaimana penelitian dapat mendukung upaya konservasi biodiversitas dan melindungi indigenous knowledge dari ancaman biopiracy di era globalisasi. Bukan cuma untuk memanfaatkan hasil riset untuk kepentingan industri semata.

Singkat cerita, rumput kebar pun dipesan, dikirim langsung dari Manokwari. Pengiriman agak lama, “banyak orang yang pesan, jadi harus antri, harganya pun sudah naik” kata Mujianto dari lembaga lokal PERDU yang mengirimkan pesanan itu ke Malang. Penelitian dimulai.
Berbulan-bulan sudah berlalu sampai datangnya SMS datang di sepotong siang. Pesan itu berbunyi: “Alhamdulillah mas, penelitian rumput kebar hampir selesai. Penelitian menunjukkan hasil nyata rumput kebar mampu menipiskan lapisan uterus yang menentukan suksesi sel telur melekat” Pesan singkatnya masih diembel-embeli, “doakan semua lancar ya.., dana riset masih saya usahakan mandiri

Bila penelitiannya terbukti, boleh jadi mithos rumput kebar untuk membantu kehamilan bisa mendapat dukungan ilmiah. Indigenous knowledge orang Papua tentang rumput kebar harus dilindungi adalah semangat seorang Sukarsono, juga semangat semua orang yang masih mau menghargai budaya orang Papua. Kegigihan dan kepeduliannya patut kita hargai, dan seharusnya memberikan kekuatan bagi siapa saja untuk melestarikan dan melindungi kekayaan hayati milik bangsa ini.[*]

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

PETA LOKASI

 
Design by : Studio Web - Copyright © 2013. OBAT ALAMI PAPUA - All Rights Reserved
Template by Creating Website - Powered by Blogger