Home » » MENGENAL LEBIH DEKAT PENELITI SARANG SEMUT

MENGENAL LEBIH DEKAT PENELITI SARANG SEMUT

Written By Umarlan on 21 April 2012 | 15.40

peneliti sarang semut
ari telah berlalu tepatnya hari Sabtu, 18 April 2009 jam 15.10 Wib. Salah satu Saudaraku, Kakakku tercinta telah berpulang ke Rahmatullah yaitu DR. Ir. Muhammad Ahkam Subroto ,M.App.Sc, APU, Lahir di Blora, 02 Januari 1964. Ia meninggalkan seorang Istri yaitu Ir. Nina Artanti,M.Sc dan 2 (dua) orang anak yaitu Daisy Almasetiyanti Subroto dan Muhammad Adil Setiyanto Suhodo.

Jenazah Almarhumah disemayamkan di Rumah Duka Perumahan Kehakiman Tanah Tinggi Tangerang dan dikebumikan pada hari Minggu, 19 April 2009 di TPU Gambiran Tanah Tinggi Tangerang pukul 10.00 Wib.
DR. Ir. Muhammad Ahkam Subroto ,M.App.Sc ,APU, atau yang biasa lebih dikenal dengan sebutan "Pak AHKAM (Totok)" adalah putra ke 2 dari Bapak Taksisman HW, adalah seorang Dosen Pascasarjana, Program Studi Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) sejak tahun 1998.
Dr. Ir. Muhammad Ahkam Subroto ,M.App.Sc ,APU. Tahun 1991 menyelesaikan studinya danGelar Master of Applied Science (M.App.Sc) bidang Bioteknologi diraih dari Departement of Biotechnology, The University of New South Wales, Sydney, Australia. Gelar Doctor of Phylosophy (Ph.D) juga diraih dari Departement of Biotechnology, The University of New South Wales, Sydney, Australia tahun 1995. Penghargaan yang diperoleh adalah Peneliti Muda tahun 1997 dan Satya Lencana Karya Satya 10 tahun, tahun 2001. Pada bulan Oktober 2005 ia diangkat sebagai Ahli Peneliti Utama (APU) Bidang Bioteknologi di Pusat Penelitian Bioteknologi, LIPI.

Selamat jalan Kakakku Mas Tok, semoga Amal dan Ibadahmu, diterima di sisi-Nya dan semua kesalahan dan ke khilafan diampuni oleh Robbi Illahi dan diberikan tempat yang terbaik disisi Allah. Saya selalu mengenang dan berdoa untukmu....
Peneliti Obat Herbal
Untuk urusan menyiasati kejenuhan kala menghadiri seminar, terlebih ketika menjadi nara sumber, ada baiknya menanyakan hal itu kepada Dr. Ir. Muhammad Ahkam Subroto. Saat tampil solo selama dua jam sebagai pembicara, bukan hanya dirinya yang merasa jenuh. Ia pun merasakan peserta seminar pun kadang merasa boring. Maka ia sebisa mungkin berinteraksi dengan peserta. "Melelahkan kalau hanya saya yang berbicara, jadi mumpung belum jauh, monggo silahkan bertanya," tawarnya pada peserta seminar "Pengobatan Herbal Untuk Mengatasi Penyakit Degeneratif", 15 Februari 2006 lalu di audotorium Oktroi Plaza, Kemang, Jakarta .

Peneliti utama bidang bioteknologi LIPI ini, belakangan banyak berkutat pada penelitian obat herbal menyusul maraknya peredaran buah merah (pandanus conoideus), asal Papua dan VCO (Virgin Cocconut Oil) , Sarang semut (Myrmecodia pendans), Syang diklaim dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Kedua produk herbal tadi hanya sedikit dari banyak sampel yang digeluti dalam lingkup laboratorium penelitiannya.
Pria kelahiran Blora, 42 tahun silam ini menekuni dunia penelitian sejak 1987. Ia merintis karir di LIPI setelah lulus dari Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Dalam kurun waktu 19 tahun berkutat di LIPI, tak hanya karir yang berkembang. Di tempat ini pula ia menemukan jodohnya, Ir. Nina Artanti, Msc (42) yang juga berprofesi peneliti. Sejumlah posisi telah dijalaninya, antara lain, asisten peneliti, peneliti muda, peneliti senior hingga menduduki jabatan sekarang, sebagai ahli peneliti utama.

Kini waktunya tak tercurah sepenuhnya di lab penelitian, tapi lebih banyak mengatur strategi, manajemen penelitian dan pengarahan staf. Tanggung jawabnya seputar penentuan trend penelitian, dana, metode, kerjasama baik dengan lembaga pendidikkan, kemitraan dan pihak swasta.

Putra kedua dari pandawa lima ini, berkesempatan melanjutkan studi S2 dan S3 di Sydney, Australia dan mengembangkan karir di Cibinong. Sosok yang paling berpengaruh dalam keseuksesannya tak lain adalah ayahnya yang merupakan sosok pemberi inspirasi dan teladan. "Walaupun hanya bekerja sebagai pegawai pemerintah golongan rendah, namun cakrawala berpikirnya luas, mungkin disebabkan kesukaannya membaca," ujar Ahkam.

Di sela-sela kesibukannya, ayah dari Daisy Alma Setiyanti Subroto (13) dan M. Adil Setiyanto Subroto (10) ini masih menyempatkan menjadi pengajar bagi mahasiswa S2 dan S3 di almamaternya. Perhatiannya yang besar terhadap trend pengobatan komplementer dan alternatif (CAM) ini tak hanya disimpan sebagai dokumen kerja namun membaginya secara tertulis yang bisa dijumpai pada sejumlah media, seperti Trubus, Kompas, dan beberapa surat kabar. Ia pun menuangkan pengetahuannya di bidang ini pada sejumlah buku.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

PETA LOKASI

 
Design by : Studio Web - Copyright © 2013. OBAT ALAMI PAPUA - All Rights Reserved
Template by Creating Website - Powered by Blogger